Thursday, May 17, 2012

Cara Membaca Indikator Forex

Cara Membaca Indikator Forex, bayak sekali indikator yang ada dalam trading forex ini dimana setiap indikator ini mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri, dan untuk mengurangi resiko kerugian dalam bertransaksi forex maka anda perlu tahu bagaimana cara membaca indikator forex yang ada agar memperoleh keuntungan dalam bertansaksi di forex ini dan berikut ini ada penjelasan mengenai cara membaca indikator forex yang saya dapatkan

Indicator pada marketiva atau sekarang di sebut Agea cukup banyak dan beragam dengan cara baca yang berbeda untuk menghasilkan tujuan yang sama, disini saya akan menjelaskan beberapa indicator yang dianjurkan oleh marketiva/ agea dan saya jelaskan secara gamblang serta tidak menggunakan istilah-istilah karena saya khawatir anda kurang memahaminya, indicator-indicator tersebut antara lain :

    No.IndicatorKriteria Penjelasan
    1.RSI Kurang
    2.MACDUpdate setiap hari
    3.Parabolic SAR Kurang
    4.Fibonacci Fan Update setiap hari
    5.Fibonacci Acrs Update setiap hari
    6.Fibonacci Retracement Update setiap hari
    7.Horizontal Line Update setiap hari

RSI adalah indikator yang terdiri dari 5 garis lurus dengan nilai 0, 25, 50, 75 dan 100 serta ada chart yang bergerak didalam indicator tersebut, chart ini akan bergerak diantara garis-garis tersebut. Indicator ini juga sering disebut dengan indicator pengambil keputusan karena indikator ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
Karakteristik RSI :
  • Jika Chart melewati garis 50 ke atas maka dipastikan bahwa akan terjadi kenaikan (akurasi 70%)
  • Jika Chart menyentuh garis 0 atau menyentuh garis 25 maka dipastikan bahwa akan terjadi kenaikan (akurasi 60%)
  • Jika Chart melewati garis 50 ke bawah maka dipastikan bahwa akan terjadi penurunan (akurasi 70%)
  • Jika Chart menyentuh garis 100 atau menyentuh garis 75 maka dipastikan bahwa akan terjadi penurunan (akurasi 60%)
Indikasi RSI kurang begitu akurat karena titik start pergerakan tidak diketahui sehingga para trader mengalami kerugian beberapa point dari pergerakan dasar naik atau turun yang kurang jelas penyajian datanya (Rekomendasi penggunaan 50%).

MACD adalah indicator yang sangat dianjurkan oleh Marketiva/agea  dan FX lainnya termasuk juga di Meta Trader 4, Banyak para trader menggunakan indicator ini karena alasan sangat peka dan sensitive terhadap data-data terbaru. Indicator ini secara default terdiri dari garis chart : warna merah, warna biru muda dan momentum.
Karakteristik MACD :
  • Momentum untuk melihat daya dorong baik naik atau turun (akurasi 85%)
  • Garis merah memotong garis biru muda dan garis merah berada di bawah garis biru muda maka dipastikan akan terjadi penurunan (akurasi 98,99%)
  • Garis merah memotong garis biru muda dan garis merah berada di atas garis biru muda maka dipastikan akan terjadi kenaikan (akurasi 98,99%)
Indikasi MACD sangat saya anjurkan karena ketepatan data-data yang disajikan hampir mencapai 100% dan indicator inilah yang selama ini saya gunakan dalam melakukan trading. (Rekomendasi 99.98%)
Parabolic SAR merupakan salah satu indicator yang mudah terbaca dalam trading, indicator ini ikut serta dalam chart trade, secara default indicator ini titik-titik merah.
Karakteristik Parabolic SAR :
  • Titik parabolic muncul di atas cadlestick maka akan terjadi penurunan (akurasi 100%)
  • Titik parabolic muncul di bawah cadlestick maka akan terjadi kenaikan (akurasi 100%)
Kelemahannya Parabolic SAR :
  • Daya dorong tidak jelas
  • Pergerakan akan memunculkan titik parabilic yang berlawanan tidak diketahui kecuali grafik jenuh baru terbaca
Indicator ini juga termasuk yang dianjurkan dan dipandu juga dengan MACD sehingga kinerjanya akan sangat bagus, kelemahannya akan tertutupi oleh MACD. (Rekomendasi 99,98%)

Fibonacci Fan (FF) adalah sebuah indikator yang terdiri dari tiga garis miring biru dan satu garis miring biru muda, indicator ini sangat bagus digunakan kalau anda memiliki sedikit kemampuan ilmu deret dan sangat mudah anda memahiminya kinerja dari indicator FF ini. Manfaat dari indikator ini adalah untuk mengetahui sampai batas mana pergerakan akan terjadi, untuk mengetahui dari mana batas ukurnya gunakan Horizontal Line.
Karakteristik Fibonacci Fan (FF) :
  • Dipastikan naik kalau chart bergerak dalam ketiga garis biru
  • Dipastikan turun kalau chart bergerak keluar dari ketiga garis biru
  • Pergerakan turun sangat mudah diketahui pada saat chart melewati garis biru ke tiga
  • 100% penyajian data sangat akurat, namun nafsu anda yang suka melawan chart sehingga minus lalu loss
Kelemahan Fibonacci Fan (FF) :
  • Daya dorong tidak ditampilkan
  • Wajib dipandu oleh indicator lain seperti MACD
Indikator ini sangat bagus, mohon anda pelajari deret ukur untuk mengetahui indicator ini, karena disinilah letak kesuksesan. (Rekomendasi 100%)

Fibonacci Retracement (FR) adalah sebuah indikator yang terdiri dari beberapa garis dimulai dari garis : 0, 23,6, 38,2, 50, 61,8, 100 dan 161,8. Manfaat dari indikator ini adalah untuk memudahkan para trader dalam melakukan pengukuran pergerakan naik atau turun dengan dibantu oleh Horizontal Line.

Karakteristik Fibonacci Retracement (FR) :
  • Jika garis 0 tersentuh atau melewatinya maka akan terjadi penguatan (BUY) sampai garis 23,6, jika garis 23,6 gak sanggup terlewati maka turun kembali ke garis 0 untuk start tancap gas ke garis 38,2.
  • Dipastikan turun (SELL) kalau chart menyentuh atau melewati garis 161,8 menuju garis 100 kalau gak sanggup maka akan kembali ke garis 161,8 lalu tancap gas hingga melewati garis 100 dan seterusnya.
  • Jika pergerakan forex masih pada garis 50, kebiasaan pasar belum mengetahui arah pergerakan (pergerakan lamban) perhatikan MACD klo hal ini terjadi (pasti terjadi) dan APO.
INDIKATOR YANG SAYA GUNAKAN
INDIKATORSETTINGKEGUNAAN
MACDFast EMA Period 12Untuk melihat/prediksi arah pergerakan apakah sudah sesuai dengan karakteristik dari MACD sehingga para trader bisa mengambil kesimpulan BUY atau SELL
Karakteristiknya :- BUY jika indikator garis paling bawah
- SELL jika indikator menyentuh garis paling atas
- Sudah ada di atas !
- Jika tidak menyentuh lihat indikator APO (berhubungan)
Slow EMA Period26
MACD SMA Period100
APOFast Period 15 Mencocokkan prediksi APO dan MACD sudah sesuai dengan kedua karakteristik bila sudah maka langsung buka indikator FR dan HR untuk dilakukan pengukuran sampai batas mana.
Karakteristiknya :
- Bila menyentuh garis paling atas akan akan terjadi SELL
- Bila menyentuh garis paling bawah maka akan terjadi BUY
- Bila tidak menyentuh lihat indikator MACD (berhubungan)
Slow Period 2
MA Type Simple
FRUntuk memudahkan melakukan pengukuran setelah mengetahui arah pergerakan.
HR Memastikan Nilai yang akan disentuh pada garis indikator FR

Belajar Analisa Fibonacci Numbers

Belajar Analisa Fibonacci Numbers, ada satu lagi masalah analisa teknikal yang di sebut juga dengan garis fibonansi, atau juga Analisa Fibonacci Numbers, buat bahan belajar saja saya berikan beberapa keterangan dan cara membaca indikator Fibonacci Numbers ini

Fibonacci Numbers adalah angka urutan matematis yang diperoleh dari penjumlahan 2 angka pendahulunya (contoh:1,1,2,3,5,8,13,21,34,55,89,144..dst). Ditemukan kembali oleh Leonardo Da Pisa atau Fibonacci (Son of Bonacci) pada abad ke 13.

Pembagian angka fibonacci numbers dengan sebelumnya akan menghasilkan kisaran 1.618, terutama setelah urutan angka 55 (89/55=1.61818). Dan pembagian angka kedepan akan menghasilkan kisaran 0.618 (55/89=0.618). Angka ini yang kemudian disebut sebagai the golden ratio atau phi.

Penggunaan awal angka-angka Fibonacci numbers dalam dunia trading dikenal melalui teori Elliott Wave dan W.D. Gann, namun belakangan penggunaannya telah meluas sehingga metode trading yang murni berdasarkan Fibonacci Numbers banyak bermunculan.

Umumnya Metode trading fibonacci numbers berdasarkan pada dua hal; Koreksi dan Proyeksi.

1. Koreksi (retracement) Pergerakan koreksi biasanya akan berada pada level:
  1. 0.382   
  2. 0.50
  3. 0.618
Untuk menggunakan fibonacci numbers, klik simbol Indikator Fibonacci RetracementIndikator Fibonacci Retracement yang ada di Monex Trader Anda dan drag dari titik A ke B.
Fibonacci Retracement
Gambar 1. Menggunakan Fibonacci Retracement
2. Ekspansi (Projection) Pergerakan ekspansi setelah terjadinya koreksi, umumnya akan menuju level:
  1. 0.618
  2. 1.618
  3. 2.618
  4. 4.235
Untuk menggunakannya, klik simbol Indikator Fibonacci numbers Indicators Fibonacci numbersExpansion yang ada di Monex Trader Anda dan drag dari titik A ke B, kemudian sesuaikan titik koreksinya ke C. {break}
Fibonacci Projection
Gambar 2. Menggunakan Fibonacci Projection
Kedua tool ini sudah terdapat dalam Monex Trader Anda secara default. Jika Anda tidak melihatnya, klik kanan di box line studies, pilih customize dan tambahkan fibonacci retracement dan expansion ke kolom kanan.

Gambar 3. Level koreksi dan ekspansi pada Euro

Wednesday, May 16, 2012

Kamus Forex | Istilah dalam Forex

Kamus Forex ini saya persembahkan Buat para pemula dalam hal forex pastinya pada bingung istilah istilah yang ada dalam perdanganan forex ini, untuk itu berikut ini saya berikan kepada kalian kamus forex dan untuk mengentahui lebih jauh istilah istilah dalam trading forex ini

Istilah
Definisi
Account
Semua catatan pembukuan yang menyangkut berbagai transaksi seorang nasabah, termasuk saldo kredit atau debit, floating loss/profit dan nilai buku riil.
Account Balance
Saldo terakhir account.
Account Statement
Laporan berkala yang menjelaskan status dari berbagai transaksi beli/jual seorang nasabah.
Apresiasi
Penguatan sebuah mata uang atau saham, dari akibat respon positif atau deman yang lebih tinggi dari partisipan pasar.
Arbitrage
Pembelian atau penjualan saham/valuta asing/longam mulia/obligasi/atau komuditas lain dari satu pasar ke pasar lainnya yang terpisah tetapi berhubungan. Peluang arbitrage muncul saat dua perusahaan berencana melakukan merger atau ketika suatu kontrak mata uang ditransaksikan di lain jenis pasar, agar didapat keseimbangan nilai atau selisih kurs spot lewat cross rate.
Arbitrage Bond
Obligasi-obligasi minisipal yang diterbitkan dengan tujuan untuk mendanai ulang obligasi berbunga lebih tinggi sebelum obligasi ini boleh ditebus. Untuk mendapatkan keuntungan suku bugan, dana hasil penerbitan baru diinvestasikandalam sekutiras-sekuritas surat utang tertentu sampai tanggal penebusan tiba.
Arithmatic Investing
Metode investasi yang mengurangi resiko yang dihadapi investor dengan cara mengestimasi tingkat keuntungan sepanjang peroide waktu tertentu.
Ask Price
Harga penawaran penjualan suatu kontrak mata uang/saham.
Asset
Segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan atau individu, dari mulai bangunan, perlalatan, hingga aktiva yang tak berwujud seperti paten dan reputasi.
Asset Allocation
Alokasi investasi dalam berbagai asset demi meraih tujuan-tujuan tertentu seperti level resiko, tingkat keuntungan, dan potensi apresiasi.
Asset Play
Sebuah sekuritas/saham yang menarik, karena harga pasarnya tidak mencerminkan nilai dari asset-asset perusahaannya.
Asset Valuation
Estimasi nilai suatu asset yang akan menjadi dasar pengenaan pajak.
At a Discount
Sekuritas yang dijual dengan harga dibawah nilai par.
At a Premium
Sekuritas yang dijual dengan harga diatas nilai par.
At Best
Perintah untuk membeli sekuritas pada harga terbaik tersedia.
At Market Perintah untuk membeli sekuritas/mata uang segera setelah harga terbaik muncul di pasar.
At Risk Kemungkinan kerugian. Investor-investor dalam persekutuan terbatas (limited partnership) dapat menerima pengurangan pajak jika tingkat keuntungan atas investasi mereka tidak terjamin.
At The Money Opsi put atau call yang harga exercise-nya sama dengan nilai pasar dari sebuah mata uang/sekuritas yang mendasari opsi tersebut. Istilah ini juga ditujuakn bagi nasabah yang mengambil harga exercise sebuah opsi yang memiliki profit dari harga srike namun jika dikurangi dengan biaya premium yang telah dikeluarkan hasilnya nol.
Back Dating Penulisan tanggal pada suatu cek atau dokumen lain, dimana tanggal ini lebih awal daripada tanggal penarikan aktual. Juga seorang investor yang memegang sertifikat Reksadana yang awalnya tidak menandatangani letter of intent (LoI), dapat menandatangani LoI ini dalam 90 hari semenjak tanggal pembelian Reksadana tersebut.
Back Office Departemen atau divisi yang bertugas memproses berbagai hal mengenai transaksi keuangan diluar departemen dealing room. Biasanya terdiri dari departemen settlement, accounting, finance.
Bad Debt Kredit macet, atau saldo piutang kredit yang tak tertagih dan kemudian dibiayakan oleh perusahaan.
Bail Out Penalangan.
Balance Saldo.
Balance Budget Anggaran berimbang. Ekspektasi penerimaan sama dengan ekspektasi pengeluaran selama suatu periopde tertentu.
Balance of Payment Neraca pembayaran. Neraca yang mencatat semua transaksi keuangan internasional sebuah negara dengandasar pembukuan double-entry. Komponen-komponen Neraca pembayaran adalah neraca berjalan (impor dan ekspor barang serta jasa), neraca modal (mobilitas investasi), dan neraca emas (mobilitas emas yang dimiliki). Surplus dan defisit ditujukan dalam account yang berbeda.
Balance Sheet Neraca. Status keuangan sebuah perusahaan atau individu pada suatu waktu tertentu.Komponen-komponen neraca adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas.
Ballooning Defisit Effect Efek defisit pemerintah yang membumbung tinggi dengan menghasilkan efek yang lebih besar pada perekonomian.
Bank Guarantee Letter Surat garansi bank.
Bank Syndicate Sindikasi perbankan. Sekelompok bank yang bersatu untuk menjual atau menjamin emisi sekuritas tertentu.
Bar Charts Diagram batang. Jenis grafik ini menunjukan harga pembukaan, penutupan tertinggi, dan terendah dari suatu mata uang atau saham. Perubahan-perubahan nilainya terjadi dari waktu ke waktu. Biasanya dipakai oleh kalangan dealer/trader di mata uang/sekuritas untuk melakukan forcasting, atau perkiraan harga yang mungkin muncul dimasa yang akan datang. Pada analisis bar charts ini dikenal pula berbagai macam pola (chart pattern) yang menggambarkan se\uatu kondisi kumpulan harga pada masa tertentu untuk kemudian diantaisipasi gerakan harga selanjutnya menurut pola yang sudah pernah terjadi dimasa lampau.
Barrel of Oil Barel adalah standar ukuran volume minyak mentah dalam perdagangan minyak internasional. Satu barrel sama dengan 42 galon minyak pada suhu 60 derajat Fahrenheit.
Base Currency Dalam pengertian umum, hal ini menjelaskan sebuah mata uang yang dimiliki seorang investor dalam neracanya. Dalam pasar valas, Dollar AS normalnya dinamakan sebagai base currency untuk diperdagangkan terhadap berbagai mata uang lainnya. Dihitung setiap satu dollar AS per mata uang counterparties. Pengecualian sistem base currency ini adalah terhadap Euro, Pound Sterling, Australian dollar dan berbagai mata uang yang diletakan dimuka dollar AS pada kuotasinya, menandakan mata uang tersebut menjadi direct currency.
Bear Market Satu kondisi dimana harga di pasar terus menurun.
Bearish Istilah praktisi pasar uang/saham yang menunjukkan trend harga yang menurun.
Bid Rate Harga yang dikehendaki oleh trader untuk membeli sebuah mata uang tertentu.
Bid/Ask Spread Perbedaan harga beli dan jual pada suatu waktu tertentu. Jarak/perbedaan harga beli dan jual ini sering dijadikan indikasi likuiditas pasar. Artinya, jika spread semakin berkurang, maka semakin tinggi likuiditas keadaan pasar saat itu.
Boiler Room Ruangan yang penuh sesak dengan pesawat telepon, yang digunakan oleh tenaga-tenaga pemasaran untuk menawarkan berbagai sekuritas spekulatif dan sekuritas palsu kepada infvestor prospektif.
Bond Obligasi. Sekuritas surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau pemerintah, yang memiliki tingkat suku bunga dan tanggal jatuh tempo yang tetap. Karakteristik dari obligasi ini dimuat dalam bond indenture, diantaranya adalah apakah bunga dan prinsipal akan dibayarkan kepada orang yang anamnya tertera pada sertifikat obligasi, atau kepada siapa pun yang memegang obligasi, dimana dsalam kasus ini obligasi yang dimaksud disebut dengan bearrer bond.
Bottom Price Harga terendah yang terjadi pada rentang waktu tertentu.
Botttoming Out Suatu kondisi harga sebuah mata uang yang sudah lama berada pada dasar harga yang rendah, dan diperkirakan akan menjadi harga terendah yang terakhir kalinya, sebelum kemudian harga mata uang tersebut kembali naik.
Breakaway Gap
Fluktuasi harga dimana harga tertinggi dan harga terendahnya melampaui fluktuasi harga hari sebelumnya dan tren yang tercipta. Sebagai contoh, suatu trend positif diperkirakan akan muncul jika harga terendah hari ini lebih tinggi dari harga tertinggi hari sebelumnya.
Bretton Woods Agreement of 1944
Peraturan pemerintah US yang mematok nilai tukar Dollar US pada nilai yang tetap terhadap mata uang utama lainnya. Perjanjian ini berakhir sampai tahun 1971, ketika Prediden AS Nixon mencabut sistem perjanjian Bretton Woods ini dan memulai pasar mata uang dunia (FOREX) dengan sistem mata uang mengambang pada berbagai mata uang utama dunia.
Broker
Pialang. Perantara antara pembeli dengan penjual sekuritas/produk pasar uang. Pialang biasanya mengenakan komisi untuk setiap transaksi dari nasabahnya.
Bull Market
Istilah yang dipakai oleh praktisi pasar uang untuk menunjukan tren harga yang naik.
Bundesbank Bank Sentral Jerman
Cable Istilah lain yang dialamatkan para trader valas global untuk sebuah nilai tukar STERLING/DOLLAR. Disebut demikian dikarenakan awalnya nilai tukar tersebut memang ditransmisikan lewat sebuah kabel pengirim (transatlantic cable) yang dimulai pada pertengahan 1800.
Candlestick Chart Sebuah jenis grafik yang mengindikasikan kisaran transaksi pada suatu mata uang/saham. Berisi informasi mengenai harga Pembukaan, Tertinggi, Terndah,dan Penutupan. Jika harga penutupan berada diatas harga pembukaan, maka jenis Candle kosong, sebaliknya jika harga penutupan berada dibawah harga pembukaan (harga turun) maka candle akan berisi. Pola analisis ini diperkenalkan pertama kali oleh para pedagang komuditas di Jepang pada awal abad 18-an.
Central Bank Bank milik pemerintah yang bertugas menangani kebijakan moneter negara yang bersangkutan. Sebagai contoh, di Amerika disebut Federal Reserve, di Indonesia Bank Indonesia.
Chartist Seseorang yang menggunakan chart dan grafik, serta membuat interpretasi trend data/sejarah pergerakan harga untuk menentukan trend dan membuat prediksi dimasa yang akan datang. Sering disebut juga sebagai Pialang Teknkikal
Choice Market Satu kondisi dimana harga pasar tak ada selisih. Semua pembeli dan penjual menunjuk di harga sama.
Clearing Proses penyelesaian dari sebuah transaksi
Closed Postion Penutupan posisi dilakukan setelah pembukaan dilakukan. Bila pembukaan posisi adalah Buy maka penutupannya adalah Sell dan sebaliknya.
Collateral Sesuatu kecenderungan pada keamanan sebuah pinjaman atau sebagai garansi dari pelaksanaan.
Commission Biaya Komisi yang dibebankan oleh seorang broker terhadap investornya.
Confirmation Bentuk konfirmasi baik dalam bentuk rekaman maupun dokumen yang mengindikasikan telah terjadinya sebuah transaksi dari konterparti atau pihak tertentu yang bersangkutan dengan jumlah, satuan dan waktu transaksi tersebut dilakukan.
Contract Standar dari satuan transaksi. Biasanya juga merupakan minimal satuan kontrak transaksi.
Counterparty Satu atau beberapa konterparti dalam sebuah transaksi keuangan.
Country Risk Resiko yang diartikan bersumber dari landasan utama transaksi tersebut dilakukan, termasuk pertimbangan legal dan kondisi politik sebuah daerah.
Cross Rate Nilai tukar antara satu atau beberapa mata uang yang tidak menjadi patokan standar negara dimana mata uang tersebut diperdagangkan. Contohnya adalah, di Indonesia atau di Amerika Serikat transkasi mata uang EUR/JPY akan disebut sebagai transaksi cross rate, dimana untuk negara kawasan zona Euro dan Jepang kedua mata uang tersebut disebut sebagai mata uang primer yang diperdagangkan.
Currency Sebuah mata uang yang dilegalkan oleh sebuah negara yang dimonitor langsung oleh bank sentralnya dan digunakan sebagai alat transaksi resmi negara tesebut.
Currency Risk Peluang resiko yang mungkin ada pada sebuah perubahan harga saat ini atau pun dimasa yang akan datang.
Currency Symbol Singkatan untuk mata uang sebuah negara. Sebagai contoh: AUD-Dollar Australia; CAD-Dollar Kanada; EUR-Euro; JPY-Yen Jepang; GBP-Poundsterling Inggris; CHF-Franc Swiss, IDR-Indonesian Rupiah. Kode-kode mata uang ini ditentukan oleh International Standard Organization pada ISO 4000.
Day Trading Mengacu pada sebuah posisi transaksi keuangan tertentu yang dibuka dan ditutup pada hari yang sama (tidak bermalam).
Dealer Seorang individu yang bertindak melakukan berbagai transaksi keuangan untuk dan atas nama satu prinsipal tertentu atau konterparti. Biasanya Prinsipal tertentu mengambil satu posisi yang berharap akan dapat memetik keuntungan dari selisih harga transaksi tersebut dari konterpartinya. Hal yang lain dilakukan oleh seorang broker biasanya menjadi perantara transaksi tertentu dari individual atau korporasi baik untuk transaksi jual maupun beli dengan mendapatkan komisi transkaksi.
Deficit Sebuah kondisi negatif pada suatu neraca perdagangan/pembiayaan.
Depresiasi Turunnya nilai mata uang satu negara terhadap negara lain karena tekanan pasar.
Derivative Kontrak perdagangan yang dapat berubah-ubah nilainya sesuai dengan pergerakan harga atau waktu. Contoh yang paling umum dari konrak jenis ini adalah saham dan forex.
Devaluasi Penurunan nilai kurs, biasanya karena pengumuman resmi.
Euro Kurs dari European Monetary Union (EMU), perserikatan negara-negara Eropa.
European Monetary union (EMU) Merupakan perserikatan negara-negara Eropa. Tujuan utama didirikannya serikat ini adalah untuk membuat mata uang tunggal negara-negara Eropa yang disebut Euro yang pada akhirnya menggantikan mata uang negara masing-masing anggotanya. Transisi dimulai tahun 1999 dan pada akhir 2002 direncanakan hanya Euro yang berlaku dinegara-negara anggota EMU. Anggota dari EMU adalah Jerman, Belgia, Luksemburg, Austria, Finlandia, Irlandia, Belanda, Italia, Spanyol dan Portugal.
Federal Reserve (Fed) Bank Sentral AS.
Flat Istilah trader/dealer terhadap pasar yang stagnan. Sebagai contoh, Anda membeli $5000 dan menjual $5000 sehingga disebut flat (datar).
Foreign Exchange (forex, FX) Pertukaran mata uang asing, secara sederhananya adalah dengan membeli dan menjualnya kembali pada harga yang berbeda.
Fundamental Analysis Analisa ekonomi dan politik dengan tujuan menentukan nilai tukar dimasa yang akan datang.
Gross Domestic Product (GDP) Nilai keseluruhan dari hasil produksi suatu negara, pendapatan berdasarkan batas fisik negara tersebut.
Gross National Product (GNP) GDP ditambah pemasukan dari hasil pendapatan investasi atau penghasilan dari luar lainnya.
Hedge Sebuah posisi atau kombinasi beberapa posisi yang diambil untuk mengurangi resiko kerugian.
Hit the Bid Istilah sebagai diterimanya penjualan pada bid yang diinginkan.
Indikator Ekonomi Data statistik yang dikeluarkan pemerintah menyangkut pertumbuhan ekonominya. Indikator umum antara lain tingkat pengangguran, produk domestik bruto, inflasi, retail sales, dsb.
Inflation Kondisi ekonomi dimana harga barang-barang mengalami kenaikan sehingga mengurangi daya konsumsi.
Initial Margin Deposit minimum yang dikenakan untuk memulai bertransaksi sebagai jaminan dimasa yang akan datang (future).
Intervention Aksi yang diambil oleh Bank Sentral untuk mengontrol mata uang negara yang bersangkutan.
Leading Indicator Statistik utama yang digunakan untuk memprediksikan aktivitas ekonomi dimasa yang akan datang.
Leverage Biasa disebut juga margin. Rasio yang dibutuhkan dalam bertransaksi pada forex. Contoh, apabila leverage yang ditetapkan 1:100 maka dengan $500, nasabah dapat membeli Dollar 100 kali lipatnya yaitu $50000.
Limit Order Digunakan untuk membatasi nilai maksimum pada transaksi yang diinginkan sehingga apabila telah mencapai rate yang diinginkan maka akan posisi akan tertutup dengan sendirinya.
Liquidation Penutupan posisi yang ada melalui eksekusi yang dilakukan trader atau pun oleh sistem.
Long Position Posisi yang dibuka pada rentang waktu yang panjang.
Lot Satuan standar untuk deal yang terjadi. Setiap deal, nilai yang ditetapkan adalah dalam jumlah lot. Di Indonesia, besarnya bervariasi berganutng pada kebijakan Dealer/Pialang. Pada AsiaFXOnline 1 Lot = Rp.1 Juta.
Margin Modal yang diperlukan sebagai jaminan dalam bertransaksi.
Margin Call Permintaan dari pialang untuk mnambahkan sejumlah deposit agar posisi yang ada tidak terlikuidasi oleh karena margin telah habis.
Offer (ask) Rate yang diberikan dealer pada saat penjualan kurs. Lihat 'ask'
One Cancel Others (OCO) Salah satu order yang membatalkan order lainnya karena tereksekusinya satu diantara kedua order tersebut.
Open Order Order yang tereksekusi.
Open Position Transaksi yang sedang aktif. Perubahan nilai kurs untuk pair yang open berarti terjadi juga perubahan profit/loss.
Order Instruksi untuk mengeksekusi perdagangan pada rate tertentu.
Overnight Position Open position yang terus berlangsung sampai bussiness day dihari berikutnya.
Pair Pasangan mata uang yang ditransaksikan.Contoh EURUSD, GBPUSD, dsb.
Pips Satuan terkecil dari forex. Pips diambil dua angka terakhirdari nilai kurs, biasa juga disebut point. Misalnya GBPUSD hari ini bergerak dari 1.8200 ke 1.8250 itu artinya GBPUSD mengalami kenaikan sebanyak 50 pips atau 50 points
Political Risk Resiko yang mungkin muncul pada perubahan kurs karena perihal politik.
Premium Untuk setiap transaksi yang melewarti satu hari (overnight position) maka akan dikenakan premium oleh pihak bank yang besarnya bisa positif atau negatif.
Price Transparency Menyangkut validitas harga yang ditawarkan dealer. Harga harus dapat diakses semua orang dan valid.
Produk Domestik Bruto Lihat Gross Domestic Product (GDP).
Produk Nasional Bruto Lihat Gross National Product (GNP)
Profit/Loss atau P/L atau Gain/Loss Keuntungan/kerugian yang ter-realisasi setelah open position di tutup.
Quote Nilai kurs. Biasanya digunakan hanya untuk sekedar informasi.
Range Selisih antara harga tertinggi dan terendah pada momen tertentu.
Resistance Point Level psikologis tertentu yang berada diatas harga pada saat tersebut. Pada saat menjelang resistance point diharapkan pasar akan menjual kembali kurs yang telah dibeli sehingga nilai tukar akan melemah.
Revaluation Menguatnya nilai tukar dari suatu mata uang karena adanya intervensi Bank Sentral negara yang bersangkutan. Lawan dari devaluasi.
Risk Resiko karena adanya hal-hal yang tidak pasti atau diluar perhitungan yang ada yang berpotensi menimbulkan kerugian.
Risk Managemet Sejumlah analisa dan fasilitas yang digunakan untuk meminimalisasikan resiko dan mencegah kerugian.
Roll Over Kontrak perdagangan yang diteruskan pada hari berikutnya sampai dilakukannya penutupan posisi. Produk-produk lantai bursa merupakan kontrak jenis ini.
Settlement Proses penempatan dan perekaman transaksi yang ditempatkan oleh trader menyangkut harga dan kurs basis yang berlaku. Dilakukan oleh dealer melalui system.
Short Position Istilah lain untuk pembukaan Open Sell.
Spot Price Harga market pada saat itu.
Spread Selisih pip untuk open position pada harga "buy" dan harga "sell". Semakin kecil Spread, akan semakin menguntungkan Investor dikarenakan untuk mencapai titik impas (BEP) tidak memerlukan pergerakan harga yang besar.
Sterling Kata lain dari mata uang Pound Inggris.
Stop Loss Order Order yang diberikan untuk sebuah transaksi pada titik tertentu sehingga apabila nilai tukar kurs telah menyentuh titik tersebut, secara otomatis order ditutup posisinya. Ini merupakan "batas bawah" untuk mencegah kerugian lebih jauh.
Suku Bunga US Lihat "US Prime Rate"
Support Level Batas bawah tertentu yang telah dianalisa. Diharapkan menjelang batas ini, nilai tukar kurs akan kembali menguat. Merupakan lawan dari "resistance".
Swap Sebuah swap mata uang adalah transaksi yang simultan pada jumlah tertentu yang diberikan pada sebuah mata uang yang levelnya ditentukan kemudian.
Swissy Istilah untuk mata uang Swiss Franc.
Tanggal Transaksi Lihat "Transaction date"
Technical Analysis Sebuah upaya peninjaulan atau analisis harga sebuah mata uang dengan mempergunakan data statistik seperti harga yang telah terjadi, harga rata-rata, volume, dan lain-lain.
Tick Perubahan harga dalam rentang tersingkat.
Tomorrow Next (Tom/Next) Jenis transaksi pembelian atau penjualan dari sebuah mata uang untuk penyerahan sehari sesudahnya.
Transaction Cost Biaya transaksi finansial yang dibutuhkan.
Transaction Date Tanggal transaksi.
Turnover Total nilai uang (volume) dalam seluruh transaksi keuangan pada suatu waktu.
Two Ways Transaction Transaksi dua arah.
Uptick Harga kurs yang baru yang nilainya ternyata lebih tinggi dari nilai yang diprediksikan
US Prime Rate Suku bunga pinjaman yang diberikan oleh bank komersial kepada konsumen komersial utamanya. Jenis suku bunga lainnya biasanya tergantung dari jenis suku bunga ini, yang dalam banyak hal ?tapi tidak selalu- bergantung pada tren-tren dimasa lalu dan tren-tren potensial dimasa depan.
Value Date Tanggal yang ditentukan oleh sebuah perusahaan pialang untuk kebutuhan suatu transaksi atau pembayaran yang jatuh tempo, dalam keadaan normal biasanya dibutuhkan waktu dua hari kerja. Juga dikenal dengan istilah Tanggal Jatuh Tempo.
Variation Margin Dana yang harus diminta seorang broker pada kliennya untuk kebutuhan posisi di pasar mata uang yang ingin dipertahankan oleh kliennya tersebut.
Volatility Suatu harga dikatakan high volatility bila harga tersebut bergerak aktif naik turun dengan cepat.
Volatility (Vol) Sebuah metode statistik yang mengukur pergerakan harga di pasar dalam satu periode waktu tertentu.
Whipsaw Istilah lainnya untuk sebuah kondisi pasar yang memiliki tingkat volatelitas harga yang tinggi, dimana sebuah mata uang bergerak sangat cepat pada satu arah, dan kemudian diikuti oleh pembalikan harga seketika.

Thursday, May 10, 2012

Belajar Analisa dengan Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Belajar Analisa dengan Moving Average Convergence Divergence (MACD), lanjutan buat analisa teknikal kali ini saya akan memberikan cara membaca indikator forex lainya yakni Moving Average Convergence Divergence (MACD), setelah kemarin kita belajar analisa Belajar Analisa dengan Stochastic Oscillator kali ini saya pengen berbagai juga teknik analisa dengan MACD dan silahkan simak berikut ini

Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah bagian dari oscillator yang digunakan secara luas oleh kalangan trader dan investor. Dikembangkan oleh Gerald Appel, berdasarkan prinsip double cross MA.

Gambar 1. Untuk memasukkan indicator Moving Average Convergence Divergence (MACD) ke dalam Grafik, pilih menu insert dan indikator, kemudian oscilator dan MACD.
Moving Average Convergence Divergence (MACD) terdiri dari dua garis:
  1. Moving Average Convergence Divergence (MACD)  Line, dihitung berdasarkan perbedaan dua garis Exponentially Smoothed Moving Average. Garis ini dalam grafik akan terlihat bergerak lebih cepat dibanding signal, sehingga terkadang disebut faster line.
     
  2. Moving Average Convergence Divergence (MACD)  Signal, adalah periode tertentu (default 9) SMA dari MACD Line. Garis ini terkadang disebut sebagai slower line.
{break}
Penggunaan MACD
  • Sinyal entry market pada dasarnya muncul begitu Moving Average Convergence Divergence (MACD) Line dan Signal berpotongan.
  • Perpotongan MACD Line ke atas MACD Signal, akan menghasilkan sinyal Buy. Dan perpotongan MACD Line ke bawah MACD Signal akan memunculkan sinyal Sell.  Moving Average Convergence Divergence (MACD) memiliki garis 0 (nol) sebagai area netral. Persepsi over bought atau over sold akan muncul pada saat kedua garis Moving Average Convergence Divergence (MACD) bergerak terlalu jauh dari area 0. Dan setiap perpotongan keatas atau kebawah area 0 juga memunculkan sinyal entry.  
  • Bearish Divergence terjadi pada saat Moving Average Convergence Divergence (MACD) yang telah jauh berada di atas area 0 tidak  membentuk puncak terbaru (lower high), sementara harga masih membentuk puncak baru (higher high).  
  • Bullish Divergence muncul jika Moving Average Convergence Divergence (MACD) telah berada jauh di bawah 0, dan tidak membentuk titik terendah baru (higher low), sementara harga masih memebentuk lower low.
Belajar Analisa dengan Moving Average Convergence Divergence (MACD)


Gambar 1. MACD dalam USD/JPY Daily 

Thursday, April 26, 2012

Belajar Analisa dengan Stochastic Oscillator

Belajar Analisa dengan Stochastic Oscillator, setelah tadi saya juga sudah memberikan sedikit teknik cara belajar analisa degan Bollinger Bands, kali ini saya akan melanjutkan belajar trading forex kita dengan cara membaca indikator forex Stochastic Oscillator silahkan simak berikut ini

Stochastic Oscillator merupakan indikator teknikal yang ditemukan oleh George C. Lane, stochastic oscillator sangat populer dan digunakan secara luas oleh trader dan investor dalam hampir seluruh instrumen keuangan dunia. stochastic oscillator dipergunakan untuk membantu menentukan level overbought dan oversold.

Overbought dan oversold memiliki arti bahwa pasar telah bergerak terlalu jauh dan terlalu cepat , sehingga membutuhkan koreksi dalam waktu dekat. Stochastic  juga merupakan bagian dari Oscillator yang menggunakan fixed range  0 sampai 100. Dengan area ekstrim berada di area 70 (80) dan 30 (20).

Gambar 1. Memasukkan Indikator Stochastic oscillator ke dalam grafik "Pilih menu insert kemudian indikator (atau klik ikon fungsi) pilih oscillator dan stochastic"{break}
Stochastic Oscillator terdiri dari dua garis:

%K adalah garis yang tercepat, merupakan perbandingan dari harga close dikurang low periode tertentu dan harga high dikurang low periode tertentu. %D adalah garis yang lebih lambat, merupakan average dari %K sepanjang periode tertentu.

Penggunaan Stochastic Oscillator:
  • Standarnya, pembacaan diatas 70 diasumsikan sebagai overbought, dan area 30 adalah area oversold. Namun banyak analis lebih mengatakan area ekstrim 80 dan 20 jauh lebih representatif.
  • Secara teori, Sinyal buy dalam Stochastic Oscillator akan muncul pada saat %K bergerak ke atas memotong %D yang terjadi di bawah area 30 dan keduanya (%K & %D) mengarah keatas.
  • Sinyal sell muncul pada saat %K bergerak ke bawah memotong %D yang terjadi di atas area 70, dan keduanya mengarah kebawah
  • Divergence dan convergence terjadi ketika harga bergerak membentuk highest high atau lowest low tetapi stochastic oscillator tidak pada saat yang sama tidak membentuk highest high atau lowest low. Sinyal ini penggunaannya mirip dengan penggunaan indikator lain seperti MACD dan RSI.
penggunaan stochastic oscillator
Gambar 2. Penggunaan Stochastic oscillator

Thursday, April 19, 2012

Belajar Analisa Dengan Bollinger Bands

Belajar analisa dengan Bollinger Bands, salah satu analisa teknikal yang kita kenal selain Analisa Menggunakan Moving Average (MA) dan Relative Strength Index (RSI), ada  lagi analisa teknikal dengan memakai indikator Bollinger Bands, dan bagaimana cara membaca serta mempraktekanya silahkan simak pada artikel berikut ini

Bollinger bands merupakan salah satu dari beberapa indikator yang populer bagi kalangan trader dunia. Banyak sekali strategi trading yang ada saat ini menggunakan Bollinger bands sebagai dasar pengambilan keputusan transaksi, termasuk yang sudah berbentuk Expert Advisor (robot). Diantara sistem trading tersebutpun tidak sedikit yang sukses menghasilkan keuntungan secara konsisten, dan hal itu merupakan tujuan dari penulisan artikel Bollinger bands  kali ini.

Sebelum kita membahas strategi trading berdasarkan Bollinger bands, tentu diperlukan pemahaman mengenai indikator tersebut, dasar perhitungan dan bagaimana cara penggunaannya.

Apa itu Bollinger Bands?

Bollinger Bands adalah indikator teknikal yang memiliki tiga garis utama yang bergerak mengikuti rata-rata pergerakan harga sepanjang periode tertentu. Garis utama Bollinger Bands yang diberada di tengah gerakan (middle band) dan menjadi tolok ukur merupakan garis rata-rata pergerakan harga yang dihitung secara sederhana (simple moving average). Sementara dua garis lainnya ditempatkan pada bagian atas dan bawah (upper & lower band) dihitung berdasarkan +/- 2 standar deviasi dari garis rata-rata (MA).
{break}
  • Upperband = Middle band + 2 standar deviasi
  • Middle band= MA periode 20
  • Lowerband = Middle band -2 standar deviasi

Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2
Bollinger bands adalah Indikator yang diperkenalkan oleh John Bollinger pada tahun 1983 ini memiliki banyak fungsi yang bermanfaat bagi trader dalam aktifitas transaksi. Selain sebagai alat untuk mengenal tren, Bollinger Bands dapat digunakan sebagai indikator volatilitas dan disaat yang sama dapat memberikan gambaran titik tertinggi (overbought) dan terendah (oversold) relatif dari pergerakan harga.{break}
Penggunaan Bollinger Bands

Untuk mulai mengambil manfaat indicator Bollinger bands ini menurut John Bollinger sendiri ada 15 aturan dasar yang perlu dipahami. Aturan-aturan tersebut tertuang dalam bukunya: “Bollinger on Bollinger Bands”.

Agar tidak terlalu panjang dan lebih mudah difahami, kami merangkum panduan tersebut ke dalam 4 katagori, sebagai berikut;

1. High dan Low

Bollinger Bands mampu menyediakan definisi relatif akan harga rendah (low) dan harga tinggi (high) dari pergerakan harga. Harga tersebut dapat (dan biasanya) bergerak naik ke arah upper band atau turun ke lower band. Jika harga ditutup di bagian luar Bollinger Bands, hal tersebut tidak selalu berarti reversal, namun dapat juga merupakan sinyal berlanjut, terutama ketika ketiga garis bergerak semakin menyempit.

2. Kombinasi dengan Indikator

Definisi relatif (high dan low) Bollinger bands, dapat digunakan untuk membandingkan pergerakan harga dengan pergerakan indikator lain untuk menghasilkan sinyal transaksi yang valid. Penggunaan indikator Bollinger bands sebagai sinyal konfirmasi dapat berasal dari momentum, volume, sentimen, open interest atau data inter-market. Namun sebaiknya tidak merupakan indikator golongan yang sama. Selain itu, penggunaan indikator volatilitas atau tren tambahan tidak diperlukan karena dengan sendirinya sudah tercerminkan dalam Bollinger Bands.

3. Pengenalan pola harga (Pattern recognition)

Ketiga, Bollinger Bands dapat digunakan sebagai penjelas pola harga (price pattern), seperti pola “M” pada puncak harga dan pola “W” pada dasar harga.

4. Nilai default dan penyesuaian

Nilai default Bollinger Bands adalah MA periode 20, plus 2 SD untuk upper band dan minus 2 SD untuk lower band. Nilai aktual dari setiap instrumen dapat berbeda-beda tergantung dari instrumennya dan time frame yang digunakan masing-masing.

Periode MA yang digunakan sebaiknya intermediate, dan tidak harus dicari seakurat mungkin seperti halnya ketika menggunakan MA crossover. Jika periode MA diatur lebih panjang, maka sebaiknya jumlah standar deviasinya juga turut ditingkatkan. Misalnya, +/- 2,1 standar deviasi pada MA periode 50.

Demikian juga sebaliknya, Standar deviasi diturunkan ketika menggunakan MA periode lebih pendek, misalnya +/- 1,9 SD pada MA periode 10.

Keempat panduan tersebut karena keterbatasan tertentu, tidak akan diperjelas dengan penggunaan contoh-contoh. Setelah memahami hal-hal tersebut, pembahasan kita lanjutkan pada peluang menyusun strategi trading melalui Bollinger Bands.

Strategi Trading

Keunggulan Bollinger bands dalam menghasilkan strategi trading diperoleh dari dua karakteristiknya yang penting.
  • Yang pertama adalah indicator Bollinger bands ini mampu memberikan gambaran tren seperti halnya yang dilakukan oleh moving average.
  • Kedua, BB (Bollinger Bands) bergerak menyempit dan mengembang sesuai dengan volatilitas harga, sehingga memberikan level support dan resistance yang lebih dinamis.
Seperti yang diperlihatkan dalam gambar 1 di atas, garis tengah BB (Bollinger bands) bergerak memberikan konfirmasi terhadap tren yang tengah terjadi, sekaligus di saat yang sama, garis atas dan bawah BB (Bollinger bands) mampu memberikan level-level tahanan yang bergerak dinamis.

Dari karakteristik Bollinger bands tersebut ada dua model strategi penting yang dapat kita ambil sebagai acuan dalam penyusunan sistem trading, counter trend dan trend following.

1. Counter trend

Yang dimaksud dengan counter trend disini adalah keputusan transaksi diambil ketika harga berhasil mencapai titik-titik tahanan yang disediakan oleh BB (Bollinger bands). Dengan maksud bahwa posisi beli diambil ketika harga mencapai support, dan posisi sell diambil ketika harga mencapai titik resistance.

Strategi ini banyak digunakan akibat perilaku unik yang diperlihatkan oleh BB (Bollinger bands) terhadap perubahan harga. Harga sering sekali kembali ke area middle band setelah berhasil mencapai bahkan menembus upper band atau lower band, terutama pada masa konsolidasi.

Namun demikian, hal yang perlu diingat adalah bahwa banyak dari tag tersebut menghasilkan sinyal palsu. John Bollinger sendiri mengingatkan dalam bukunya, bahwa sentuhan (tag) harga terhadap upper atau lower band hanya sekedar tag tidak berarti apapun karena harga dapat melanjutkan pergerakannya (walking the band) dan menyentuh upper atau lower band secara terus menerus tanpa sempat mengalami koreksi terlebih dahulu, hal tersebut terjadi umumnya pada saat trending.

Untuk memperkecil sinyal palsu Bollinger bands, dalam aturan entri sebaiknya diberi filter lain atau paling tidak terdapat syarat tambahan agar tidak seluruh tag dijadikan sebagai sinyal. Dibawah ini adalah aturan sederhana Bollinger bands dengan konfirmasi closing price yang dapat dijadikan contoh untuk menginspirasi Anda dalam menyusun sistem trading seperti ini.
  • Membeli pada saat open, setelah sehari sebelumnya harga berhasil ditutup di bawah lower band.
  • Menjual pada saat open, setelah sehari sebelumnya harga berhasil ditutup di atas upper band.
Exit strategi Bollinger bands merupakan komponen terpenting dari sinyal transakasi. Di bawah ini beberapa alternatif exit yang dapat Anda jadikan panduan.
  • Menutup posisi beli pada saat harga berhasil ditutup dibawah middle band, dan menutup posisi jual pada saat harga ditutup di atas middle band. Penggunaan sistem exit seperti ini memerlukan stop tambahan (subjektif), karena ketika tren, harga dapat bergerak naik tanpa sempat ditutup di bawah atau di atas middle band.
  • Menutup posisi beli pada saat harga berhasil ditutup dibawah lower band, dan menutup posisi jual pada saat harga ditutup di atas upper band. Penggunaan stop juga diperlukan disini, karena harga dapat bergerak naik tanpa sempat memenuhi kondisi exit.
  • Alternatif trailing stop juga sebaiknya dipertimbangkan sebagai proteksi dari pergerakan harga yang tidak sempat memenuhi aturan exit, agar posisi Anda yang telah menghasilkan keuntungan tidak berubah menjadi kerugian.
Kembali pada contoh Euro h1, sejak tanggal 2 hingga 16 Oktober, dengan menggunakan alternatif exit pertama (a) tanpa stop loss, sistim ini berhasil mengantongi ± 171 pips, dengan win loss ratio 60:40 (%).
Bollinger Bands sinyal entri dan exit
Gambar 2. Contoh sinyal entri & exit Bollinger Bands pada Euro H1
Ilustrasi Bollinger bands pada gambar 2 sekedar contoh dan hanya berdasarkan uji coba visual yang memungkinkan hasil kurang akurat. Anda perlu melakukan penyesuaian sendiri terhadap instrumen, time frame dan metode sendiri sebelum mengaplikasikannya ke dalam aktifitas trading Anda.

2. Trend Following

Tentunya, aturan Bollinger bands yang paling umum digunakan dalam sistem ini adalah aturan yang secara kontras berlawanan dengan aturan-aturan counter trend diatas, baik pada entri maupun exit-nya.

Contoh pertama aturan yang umum digunakan:

Membeli pada saat harga ditutup di atas upper band. Menjual pada saat harga ditutup di bawah lower band. Tutup posisi beli pada saat harga ditutup di bawah lower band. Tutup posisi jual pada saat harga ditutup di atas upper band.
Bollinger Bands trend following
Gambar 3. Contoh trend following Bollinger Bands pada Euro h1
Kembali lagi pada ilustrasi Euro, sistem Bollinger bands ini secara kontras mengahasilkan posisi berlawanan dengan counter trend. Dengan menggunakan asumsi yang sama dan secara visual, sejak 2 hingga Oktober 09, sistem ini menghasilkan ± 55 pips dengan win loss ratio 50:50 (%).

Jika Anda adalah trend trader, Anda dapat melakukan penyesuaian dan optimasi tersendiri untuk meningkatkan hasil dari penggunaan Bollinger Bands ini.
{break}
Berikut ini adalah contoh penyesuaian penggunaan Bollinger Bands untuk sistem trend following:
  • Atur Bollinger Bands dengan nilai MA 100, dan standar deviasi 1
  • Beli ketika low kemarin berada di atas upper band
  • Jual ketika high kemarin berada di bawah lower band
  • Tutup posisi beli ketika high kemarin berada di bawah upper band
  • Tutup posisi jual ketika low kemarin berada di atas lower band
Pada contoh Bollinger bands kali ini, kita menggunakan USD/JPY sebagai instrumen dengan time frame daily. Silahkan mengujinya pada instrumen lain, seperti Euro atau USD/CHF. Hanya saja yang perlu di ingat adalah bahwa sistem ini bekerja baik dalam time frame lebih besar seperti daily. Anda akan menemukan banyak false signal ketika menerapkannya pada instrumen yang jauh lebih pendek.
 Bollinger Bands Alternatif trend following
Gambar 4. Alternatif trend following Bollinger Bands pada USD/JPY D1.
Dengan menggunakan aturan-aturan Bollinger bands tersebut diatas yang diterapkan pada USD/JPY, sistem tersebut secara visual telah menghasilkan total ± 990 pips sejak September 07 hingga 19 Okt 09, dengan win loss ratio 50:50 (%).

Kesimpulan
  • Seperti pada umumnya yang dapat kita peroleh dari alat teknikal, Bollinger Bands memberikan alternatif pembacaan terhadap pergerakan pasar dan bagaimana cara memanfaatkan pergerakan tersebut untuk meningkatkan hasil transaksi.
  • Bollinger Bands memberikan Anda gambaran tentang volatilitas harga, tren yang sedang berlangsung titik support dan resistance dalam satu bentuk indikator. Sehingga ide-ide penyusunan sistem trading dapat dilakukan dengan sederhana.
  • Contoh aturan dalam artikel ini adalah bentuk-bentuk sederhana dari penggunaan Bollinger Bands, menggunakan data terakhir beberapa instrumen, dan berdasarkan pengujian visual. Anda sebaiknya melakukan penyesuaian dan pengujian tersendiri sebelum mengaplikasikannya ke dalam live trading.

Wednesday, April 4, 2012

Belajar Analisa Menggunakan Moving Average (MA) dan Relative Strength Index (RSI)

Belajar Analisa Menggunakan Moving Average (MA) dan Relative Strength Index (RSI), untuk melajutkan belajar bermain forex kita maka saya akan memberikan salah satu analisa teknikal lainya yakni dengan mengginakan Moving Average (MA) dan Relative Strength Index (RSI) untuk membaca peluang pergerakan mata uang yang akan kita perdagangkan dan berikut ini selengkapnya

Moving average (MA) dan Relative Strength Index (RSI) akan banyak dibahas dalam bagian ini, kita akan mempelajari penyusunan metode trading berdasarkan analisa teknikal. Untuk memudahkan proses penyusunan, dalam buku ini kita hanya akan membahas dan menggunakan dua indikator yang paling populer saja, yakni Moving Average dan RSI. Kedua indikator tersebut akan digunakan dalam studi kasus selanjutnya.

Moving Average merupakan indikator teknikal yang paling luas digunakan oleh investor dan trader diseluruh dunia, karena kemampuannya menghilangkan faktor subjektif dari setiap analis. Moving Average dapat diartikan sebagai perubahan harga rata-rata dalam satu timeframe tertentu. Misalnya MA 20, yang merupakan harga rata-rata selama 20 periode grafik tertentu. Jika diaplikasikan kedalam grafik Daily, MA 20 berarti harga rata-rata selama 20 hari perdagangan. Demikian juga untuk H1, MA 20 = rata-rata harga selama 20 jam terakhir.

Tipe Moving Average

Dari cara perhitungan rata-rata harga, MA terbagi dalam 3 model:

1. Simple Moving Average (SMA)

Model MA ini adalah model murni rata-rata pergerakan harga dan merupakan yang paling luas digunakan. Perhitungannya diambil dari penjumlahan dari seluruh data kemudian dibagi dengan jumlah periode yang di observasi.

2. Weighted Moving Average (WMA)

Perhitungan WMA diambil berdasarkan pembagian dari jumlah keseluruhan periode. Misalnya, WMA 5 hari, merupakan penjumlahan seluruh data dibagi jumlah periode;1+2+3+4+5=15. Perbedaan dengan SMA terletak pada tingkat sensitivasnya. WMA lebih sensitif dibanding SMA. Sehingga lebih cepat menghasilkan sinyal dibanding SMA, namun memiliki lebih banyak noise.
{break}
3. Exponential Moving Average (EMA)

EMA adalah MA yang berusaha menjawab persoalan antara SMA dan WMA, dengan perhitungan yang lebih rumit diantara ketiganya. Misalnya, untuk membuat EMA 20 hari, maka diperlukan data MA 20 hari terlebih dahulu, baru kemudian data ini dijadikan sebagai titik perhitungan awal, untuk diambil selisih dan pembaginya. Perhitungan EMA, sudah dilakukan otomatis oleh trading platform yang ada. EMA mampu mengenali perubahan tren lebih awal, dibanding SMA, namun memiliki noise yang lebih rendah dibanding WMA.

Gambar 1 Tiga jenis moving average
Dalam gambar 1 diatas kita dapat melihat perbedaan dari ketiga jenis Moving Average. Weighted bergerak lebih cepat, sementara Exponential bergerak lebih cepat dibanding Simpe MA, namun masih mampu memberikan sinyal lebih cepat dibanding simple Moving Average.

Penggunaan moving average

Ada banyak cara untuk menggunakan MA sebagai alat dalam menentukan tren dan perubahan nya, dan cara tersebut semakin hari semakin berkembang. Beberapa gambaran umum penggunaan MA dibawah ini dapat dijadikan panduan;
  • Mengenali tren
Moving average dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengenali tren dengan membandingkan pergerakan harga terhadap garis MA. Tren naik dapat  dikatakan telah terjadi ketika harga bergerak di atas MA, turun ketika harga bergerak di bawah MA.
{break}
  • Support and Resistance areamoving average tips
MA juga berfungsi sebagai support dan resistance pergerakan harga. Seperti pada gambar 2 MA berfungsi sebagai support ketika Euro mengalami rally dari bulan Februari hingga April 2008, setelah berhasil menembus level support pada bulan Agustus’08, garis MA kemudian berfungsi sebagai resistance hingga Mei 2009.
 
moving average sebagai support dan resistance Gambar 2 MA sebagai support dan resistance
Ketika harga berada diatas MA, MA bertindak sebagai support dan ketika harga berada di bawah MA, MA bertindak sebagai resistance.
  • Identify reversal opportunities
MA juga dapat digunakan untuk mencari indikasi perubahan tren harga, sekaligus menemukan level entry dan exit transaksi. Ada dua cara utama untuk mendapatkan hasil tersebut:

Pemotongan garis MA oleh harga.

Perubahan tren harga dapat dikenali ketika harga memotong ke atas atau ke bawah garis MA. Jika harga memotong ke atas garis MA, maka tren naik sedang dimulai. Dan jika harga memotong ke bawah garis MA, maka tren turun dapat dikatakan sedang dimulai.
{break}  
Perpotongan antara garis MA

Perpotongan antara garis MA dikenal dengan istilah crossover method. Umumnya crossover menggunakan dua atau lebih garis MA yang saling berbeda periode. Crossover yang paling terkenal dan masih memiliki validitas tinggi adalah double crossover method. Metode ini yang seterusnya akan kita gunakan dalam pembahasan selanjutnya.
moving everage double crossove
Gambar 3 Double crossover method, Euro Hourly, Mei 2009
Konsep crossover berarti, MA akan menghasilkan sinyal trend naik ketika garis MA periode yang lebih pendek memotong ke atas garis MA periode yang lebih panjang, dan sinyal tren turun terjadi ketika garis MA pendek memotong ke bawah garis  MA periode yang lebih panjang. Kombinasi klasik yang populer untuk metode ini adalah; 5 dan 10, 10 dan 50, 20 dan 50.

Dalam gambar 3, di dalam grafik euro sejak tanggal 5 hingga 14 Mei 2009, terdapat dua kali crossover, yang pertama menghasilkan kerugian dan yang kedua menghasilkan keuntungan cukup besar.

Crossover bekerja dalam kondisi terbaik pada saat harga mengalami tren satu arah, seperti yang diilustrasikan dalam figure 4, terhadap USD JPY, Hourly.
moving everage crossover method
Gambar 4 Crossover method, USDJPY Hourly, Mei 2000  {break}
Relative Strength Index (RSI)

Indikator ini adalah indikator ke dua yang akan kita bahas dalam buku ini. RSI merupakan salah satu indikator yang paling luas digunakan oleh trader dan investor.

Dikembangkan oleh J. Welles Wilder Jr. sejak tahun 1970-an dan pertama kali dipublikasikan melalui bukunya New Concepts in Technical trading systems.

Ada banyak penggunaan RSI yang diperkenalkan oleh Wilder dalam bukunya tersebut, namun kita hanya akan membahas bagian terpenting yang masih memiliki validitas tinggi.

RSI mungkin dapat didefinisikan sebagai indikator yang mengukur kekuatan relatif pasar berdasarkan perbandingan antara kenaikan dan penurunan, yang ditampilkan dalam bentuk indeks yang bergerak antara level 0 (nol) hingga 100.

Penggunaan RSI

Ada tiga variasi penggunaan RSI yang harus diperhatikan karena akurasi sinyalnya yang masih cenderung tinggi.

1. Identifikasi puncak dan lembah harga (Top & Bottom Recognition)

Puncak dan lembah harga diindikasikan melalui RSI yang bergerak ke atas area 70 atau turun kebawah area 30. Beberapa analis lebih menyukai penggunaan 80 sebagai area ekstrim atas atau lebih dikenal dengan istilah overbought dan area 20 sebagai level ekstrim bawah atau oversold.

Sebagai contoh, gambar 5 menunjukkan kepada Anda bagaimana RSI memberikan indikasi harga tertinggi dan terendah yang terjadi pada grafik EURJPY. Ketika harga mencapai level dasar, RSI telah memasuki area oversold di bawah level 30, kemudian harga bergerak naik membentuk puncak (top) yang diikuti oleh RSI di atas 70 (overbought), dan turun kembali membentuk dasar yang ditandai dengan penurunan RSI kembali ke bawah level 30.
{break}
relative strength index
Gambar 5  RSI indikasikan puncak dan lembah harga
2. Mengenali pola (Pattern Recognition)

Pola harga yang muncul dalam RSI mungkin tidak dapat diidentifikasikan hanya melalui grafik harga. Terkadang beberapa pola muncul lebih jelas dalam RSI dibanding pada harga sendiri.

Gambar 6 memperlihatkan ketika harga bergerak naik, RSI telah membentuk pola head and shoulder yang pertama, dan lebih dulu mengalami breakout dibanding harga ketika menembus garis tren. Pada pola head & shoulder kedua, baik harga maupun RSI secara bersamaan menembus garis tahanan. Setelah berhasil breakout neckline H&S, RSI kemudian membentuk pola triangle yang hanya diindikasikan oleh garis support dalam harga.
RSI pola grafik
Gambar 6 Pola grafik dalam RSI terkadang lebih mudah dikenali {break}
3. Failure swings atau Divergence

Penggunaan yang ketiga ini adalah penggunaan yang paling banyak diawasi oleh trader karena kekuatannya yang cukup besar dalam menghasilkan pergerakan pasar. Divergence terjadi ketika harga membentuk level tertinggi atau terendah baru namun tidak diikuti oleh pembentukan level tertinggi atau terendah baru RSI.

Misalnya dalam tren naik seperti dalam gambar 7, harga membentuk level tertinggi baru namun RSI mengalami kegagalan membentuk level tertinggi baru, kegagalan ini disebut dengan failure swing dan akhirnya membentuk divergence.
RSI divergen
Gambar 7 Poweful divergence pada USDCHF, Daily.
Maksud dari divergence adalah pasar telah kehilangan kekuatan ketika high terbaru tersebut dibentuk. Demikian juga saat penurunan, harga membentuk low baru namun RSI mengalami kegagalan sehingga membentuk bullish divergence. Divergence memiliki implikasi reversal, dalam arti jika terjadi dibawah akan memberikan dorongan bullish dan jika terjadi di atas akan memberikan dorongan bearish.

Kombinasi antara moving average dan RSI

Penggunaan dua indikator diatas, seperti halnya penggunaan indikator yang lain, sangat tergantung pada pribadi penggunanya. Hal yang perlu diperhatikan sebelum penyusunan metode trading, adalah karakter, kemampuan modal dan strategi yang Anda pilih.

Panduan kombinasi

Anda dapat menggunakan poin-poin di bawah ini sebagai panduan untuk menggabungkan dua indikator tersebut:
  • Moving Average adalah indikator yang digunakan sebagai filter dari fluktuasi harga, ditujukan untuk mengenali tren dan perubahan tren yang terjadi.
  • MA periode lebih pendek bergerak sangat dekat dengan harga. Semakin kecil periode yangdipilih semakin kecil pula jarak MA dengan harga, sehingga swing yang terjadi selama pergerakan harga berlangsung tidak dapat diperhalus oleh MA, dengan demikian frekuensi terjadinya noise atau sinyal failure-pun semakin tinggi.
  • Namun di sisi lain, penggunaan MA dengan periode ini akan menghasilkan sinyal yang relatif jauh lebih cepat. Semakin panjang periode MA yang dipilih biasanya semakin jauh pula jaraknya dengan harga running. MA ini dapat memperhalus pergerakan harga sehingga tren dapat dengan mudah dikenali. Sinyal yang dihasilkan lebih lambat namun memiliki tingkat akurasi yang jauh lebih tinggi.
  • RSI adalah indikator kekuatan pasar yang bergerak dalam batasan 0 hingga 100. Ditujukan untuk mengenali peluang berbaliknya harga dalam interval waktu yang relatif pendek. Gunakan RSI untuk level oversold ketika tren naik, untuk mencari peluang lebih murah. Dan gunakan pola RSI untuk mendapatkan level breakout terbaik, atau divergence untuk mengenali peluang berbaliknya harga.
{break}
Studi kasus
Studi kasus ini ditujukan untuk membantu Anda dalam merumuskan sinyal yang akan Anda gunakan dalam transaksi. Sehingga contoh dalam e-book ini selayaknya tidak dianggap sebagai rekomendasi, karena hanya bersifat ilustrasi yang memberikan panduan bagi Anda. Dalam studi ini mari kita mengambil contoh Swiss Franc Daily, periode Juni 2007 hingga 22 Mei 2009.
  • Pada tanggal 31 Mei 2007 seperti yang terlihat pada gambar 9.8, MA mengalami double crossover di area atas, namun RSI belum memberikan konfirmasi untuk membeli. Pada tanggal 29 Juni 2007, RSI 14 berhasil melakukan breakout ke bawah dan beberapa waktu kemudian, terjadidouble crossover. Dengan demikian, kedua indikator ini memberikan kesimpulan yang sama dan kita telah mendapatkan konfirmasi untuk menjual.

    Breakout RSI dan konfirmasi MA
    Gambar 8 Breakout RSI dan konfirmasi MA
     
  • Dalam gambar 9, terlihat pada bulan 9, 2008, CHF telah selesai membentuk pola berlanjut Head & Shoulder, sementara harga bergerak di bawah MA, yang mengindikasikan tren turun masih kuat. Breakout RSI pada garis neckline Head and shoulder mengindikasikan bearish, yang berarti masih sejalan dengan posisi MA. Disini, kita dapat membiarkan posisi sebelumnya atau menambah posisi baru.

    RSI divergen
    Gambar 9 Powerful Divergence RSI, USDCHF Daily{break}
     
  • Bulan Februari 2008, RSI selesai membentuk pola Symmetrical Triangle (garis biru pada gambar 10) dan breakout ke bawah, dengan kondisi MA yang masih stabil di atas. Keduanya memberikan indikasi bahwa penurunan masih berlanjut. Kemudian pada bulan Maret, terjadi divergence (ditandai dengan garis merah), dimana harga berhasil membentuk low baru namun RSI mengalami kegagalan, yang merupakan indikasi perubahan tren harga. Disini kita dapat mengurangi posisi yang ada untuk berjaga-jaga atau bahkan melikuidasi seluruhnya.

     RSI Divergence dan Triangle
    Gambar 10 Divergence dan Triangle pada RSI, breakout garis support pada harga. {break}
     
  • Dalam gambar 11 setelah RSI membentuk divergence, harga mengalami kenaikan hingga bulan Mei 2008, dan mengalami konsolidasi dalam range terbatas Bersamaan dengan itu, RSI membentuk pola triangle yang berhasil ditembus ke atas pada bulan Juli, yang kemudian diikuti oleh breakout harga terhadap channel line dan crossover double MA. Di sini kita melikuidasi seluruh posisi yang tersisa dan merupakan waktu baik mengambil posisi beli.

    Triangle RSI and Break of line
    Gambar 11 Triangle RSI and Break of line seen in price
     
  • Dalam gambar 12 setelah breakout, CHF mengalami kenaikan hingga Nopember 2008 Pada periode ini, RSI telah menyelesaikan pola Head and Shoulder dan Triangle yang diikuti oleh divergence pada puncak harga. Disini kembali kita sebaiknya melikuidasi posisi. Setelah harga dan RSI berhasil melakukan breakout ke bawah, double MA melakukan cross yang mengindikasikan tren turun. Namun di saat yang bersamaan, RSI membentuk divergence kembali di dasar harga yang mengindikasikan reversal (berlawanan dengan MA). Di level ini kita sebaiknya tidak mengambil posisi, sembari menunggu konfirmasi selanjutnya.

    RSI Break Head and shoulder
    Gambar 12 Break Head and shoulder pada RSI dan double cross pada MA
    {break}
     
  • Dalam gambar 13, MA kemudian memberikan konfirmasi kenaikan setelah divergence padatahap e sebelumnya. Kita mendapatkan konfirmasi membeli.  Harga kemudian mengalami kenaikan sejak bulan Januari 2009, yang kemudian diikuti oleh crossover MA. Pada fase ini kita kemudian kembali melikuidasi posisi dengan profit sangat tipis. Pada fase berikutnya, harga mengalami konsolidasi hingga 8 Mei 2009 lalu, dimana harga dan RSI secara bersamaan membentuk pola triangle

    Crossover MA dan breakout triangle RSI
    Gambar 13 Crossover MA dan breakout triangle RSI
    {break}
Breakout harga dan RSI terjadi dibarengi dengan cross MA. Pada tahap ini kita kembali mendapatkan sinyal konfirmasi untuk menjual. Posisi tersebut dapat kita pertahankan hingga satu atau dua indikator kita saling memberikan sinyal yang berlawanan. Jika kita menemukan kedua indikator memberikan sinyal yang sama, maka dari sisi kombinasi, hal ini sudah cukup sebagai dasar untuk mengambil posisi baru atau menambah posisi lama.
skenario maoving average dan RSI
Gambar 14 Skenario lengkap USDCHF, Mei 2007-Mei 2009
Skenario secara lengkap dapat disimak pada gambar 14. USD/CHF menurun dari Maret 2007 hingga Februari 2008 dan pembalikan tren terjadi yang menyebabkan uptrend dari Maret 2008 sampai ke Nopember 2008. Setelah ini, USD/CHF memasuki pola harga sideways. Jika melihat gambaran secara keseluruhan, dapat dilihat tren dan pola pada harga dan RSI.

Seperti yang sudah kita diskusikan sebelumnya, tren dapat dikenali melalui penggunaan moving average. Dan RSI dapat kita gunakan sebagai filter untuk mendapatkan konfirmasi lanjutan.

Gunakan ilustrasi diatas sebagai panduan. Anda dapat mencari, menyusun dan eksperimentasi dengan alat teknikal yang lain. Namun ingatlah untuk menjamin alat tersebut sederhana mungkin.

Review
  • Moving average adalah indikator untuk mengenali tren dan mengukur tren yang terjadi.
  • Sebuah sinyal yang dihasilkan oleh moving average didasarkan pada crossover yang terjadi baik dengan harga maupun dengan MA yang berbeda periode.
  • Relative Strength Index adalah jenis dari oscillator yang ditujukan untuk mengukur kekuatan harga dan penggunaan terbaiknya terletak pada saat harga mengalami konsolidasi atau sideway.
  • Anda dapat menggunakan moving average bersamaan dengan RSI untuk menghasilkan sinyal transaksi.

Thursday, March 29, 2012

Cara Menggambar Garis Trend Atau Trendline yang Baik

Cara Menggambar Garis Trend Atau Trendline yang Baik, utuk menindak lanjuti analisa teknikal kita mengenai Belajar analisa tren line berikut ini saya berikan kelanjutan dari analisa tersebut yakni cara menggambar garis tend atau trendline yang baik dan benar, dimana hal ini sering kita gunakan saat melakukan trading forex sehari hari agar meninimalisir kekalahan atau loss

Garis tren yang atau dalam bahasa forex nya sering disebut dengan TrendLine, adalah merupakan bentuk paling umum dan dasar dari analisa teknikal. Dimana dengan trendline ini bisa memberikan sinyal reversal, retracement, jual/beli. Namun faktanya juga banyak trader yang kurang memanfaatkan trendline dalam menganalisa pergerakan harga(chart).
Padahal apabila digambarkan dengan benar, trendline dapat memberikan sinyal seakurat metode analisa teknikal lainnya.
Hal yang sering terjadi adalah trader tidak membuat garis trendline sesuai kondisi pasar(kaidah yang benar), malah sebaliknya, mereka menarik garis sesuai dengan keinginan trading mereka sendiri.

Baik, Jadi bagaimana menarik garis tren dengan benar?

Pertama Garis UpTrend/Bullish:
Garis ditarik sepanjang titik/area support(lembah), yang berarti di bagian bawah pergerakan harga(chart)
Kedua Garis DownTrend/Bearish
Garis ditarik sepanjang titik/area resistance(puncak), yang berarti di bagian atas pergerakan harga(chart)
Karena ini berupa garis maka syarat untuk menarik garis adalah anda bisa menemukan 2 titik support atau 2 titik resistance dan ekor. Ekor dalam hal ini bisa diartikan sebagai titik ke 3 yang merupakan titik konfirmasi. Atau mudahnya dengan menarik dari 3 titik akan diperoleh kualitas garis tren yg lebih akurat.
Baik mari kita lihat ilustrasi gambar dibawah ini. Anda bisa melihat contoh bagaimana menarik garis trendline. Ada 3 jenis garis trendline yang umum, yaitu:
  • UpTrend : garis trend bullish (garis warna biru)
  • DownTrend: garis trend bearish (garis warna merah)
  • Sideways Trend: garis trend menyamping/sideway (garis warna hitam)

Beberapa hal penting untuk diingat tentang garis tren:

  • Dibutuhkan setidaknya 2 titik puncak atau lembah untuk menarik garis tren yang valid tetapi membutuhkan titik ke 3 untuk mengkonfirmasi garis tren.
  • Apabila Anda menemukan garis trend yg terputus-putus, atau dengan kata lain tidak dalam 1 garis lurus memanjang, ada kemungkinan bahwa tren akan segera berakhir dan terjadi break(ganti tren). Semakin terputus atau berundak, kecenderungan semakin besar.
  • Garis tren akan semakin kuat/valid apabila mereka berhasil melalui test. Dimana pergerakan harga/support/resistance tidak dapat menerjang(break) garis.
  • Dan yang paling penting, JANGAN PERNAH memaksa menggambar garis tren untuk menjadi sesuai dengan kemauan trading(analisa) sendiri, ataupun dengan kondisi pasar sekalipun. Jika setelah Anda gambarkan dengan kaidah yg benar dan ternyata tidak cocok berarti tinggalkan saja, asumsikan saat ini garis trendline gak bisa terpakai.
  • Dalam aplikasi trading forex(saham dsb), fasilitas atau tools untuk menggambar sebuah garis umumnya telah disediakan. Namun soal menarik garisnya dari mana ke mana, anda sendiri tetap yang memutuskan.