Thursday, March 29, 2012

Cara Menggambar Garis Trend Atau Trendline yang Baik

Cara Menggambar Garis Trend Atau Trendline yang Baik, utuk menindak lanjuti analisa teknikal kita mengenai Belajar analisa tren line berikut ini saya berikan kelanjutan dari analisa tersebut yakni cara menggambar garis tend atau trendline yang baik dan benar, dimana hal ini sering kita gunakan saat melakukan trading forex sehari hari agar meninimalisir kekalahan atau loss

Garis tren yang atau dalam bahasa forex nya sering disebut dengan TrendLine, adalah merupakan bentuk paling umum dan dasar dari analisa teknikal. Dimana dengan trendline ini bisa memberikan sinyal reversal, retracement, jual/beli. Namun faktanya juga banyak trader yang kurang memanfaatkan trendline dalam menganalisa pergerakan harga(chart).
Padahal apabila digambarkan dengan benar, trendline dapat memberikan sinyal seakurat metode analisa teknikal lainnya.
Hal yang sering terjadi adalah trader tidak membuat garis trendline sesuai kondisi pasar(kaidah yang benar), malah sebaliknya, mereka menarik garis sesuai dengan keinginan trading mereka sendiri.

Baik, Jadi bagaimana menarik garis tren dengan benar?

Pertama Garis UpTrend/Bullish:
Garis ditarik sepanjang titik/area support(lembah), yang berarti di bagian bawah pergerakan harga(chart)
Kedua Garis DownTrend/Bearish
Garis ditarik sepanjang titik/area resistance(puncak), yang berarti di bagian atas pergerakan harga(chart)
Karena ini berupa garis maka syarat untuk menarik garis adalah anda bisa menemukan 2 titik support atau 2 titik resistance dan ekor. Ekor dalam hal ini bisa diartikan sebagai titik ke 3 yang merupakan titik konfirmasi. Atau mudahnya dengan menarik dari 3 titik akan diperoleh kualitas garis tren yg lebih akurat.
Baik mari kita lihat ilustrasi gambar dibawah ini. Anda bisa melihat contoh bagaimana menarik garis trendline. Ada 3 jenis garis trendline yang umum, yaitu:
  • UpTrend : garis trend bullish (garis warna biru)
  • DownTrend: garis trend bearish (garis warna merah)
  • Sideways Trend: garis trend menyamping/sideway (garis warna hitam)

Beberapa hal penting untuk diingat tentang garis tren:

  • Dibutuhkan setidaknya 2 titik puncak atau lembah untuk menarik garis tren yang valid tetapi membutuhkan titik ke 3 untuk mengkonfirmasi garis tren.
  • Apabila Anda menemukan garis trend yg terputus-putus, atau dengan kata lain tidak dalam 1 garis lurus memanjang, ada kemungkinan bahwa tren akan segera berakhir dan terjadi break(ganti tren). Semakin terputus atau berundak, kecenderungan semakin besar.
  • Garis tren akan semakin kuat/valid apabila mereka berhasil melalui test. Dimana pergerakan harga/support/resistance tidak dapat menerjang(break) garis.
  • Dan yang paling penting, JANGAN PERNAH memaksa menggambar garis tren untuk menjadi sesuai dengan kemauan trading(analisa) sendiri, ataupun dengan kondisi pasar sekalipun. Jika setelah Anda gambarkan dengan kaidah yg benar dan ternyata tidak cocok berarti tinggalkan saja, asumsikan saat ini garis trendline gak bisa terpakai.
  • Dalam aplikasi trading forex(saham dsb), fasilitas atau tools untuk menggambar sebuah garis umumnya telah disediakan. Namun soal menarik garisnya dari mana ke mana, anda sendiri tetap yang memutuskan.

Saturday, March 17, 2012

Belajar Analisa Trend Line untuk Forex

Belajar Analisa Trend Line untuk Forex, analisa trend line ini termasuk salah satu analisa teknikal dasar untuk forex yang juga sering di gunakan oleh para trader dalam mengambil keputusan untuk buy atau sell atau hold and wait and see, dan buat yang pengen belajar analisa trend line untuk trading forex silahkan simak berikut ini selain juga analisa fundamental Forex yang kadang juga sangat berpengaruh

Sebelum mempelajari analisa trend line berikut ini sedikit pembahasa mengenai jenis jenis trend yang ada dalam grafik pergerakan harga forex

Tren dapat didefinisikan sebagai arah specific pergerakan harga. Hal ini penting untuk dipantau untuk trading sebuah market. Banyak trader terkadang membuat rumit pengenalan tren yang harusnya sejelas dan sederhana mungkin.

Tren harga adalah kecenderungan arah pergerakan harga dalam kurun waktu tertentu. Dan dapat diklasifikasikan berdasarkan jangka waktu dan arah pergerakan.

1. Durasi Tren

Primary (Jangka Panjang) Tren harga yang bergerak dengan jangka waktu yang lebih lama, biasanya bertahan lebih dari satu tahun. Intermediate (Jangka Menengah) Tren harga yang bergerak dengan jangka waktu menengah, biasanya lebih dari 3 minggu hingga beberapa bulan. Minor (Jangka Pendek) Tren harga yang bergerak dengan jangka waktu yang lebih pendek, dari satu hari hingga beberapa minggu.

2. Arah Tren


Pergerakan harga baik primary, intermediate atau minor, biasanya cenderung menuju ke arah yang sama. Dalam analisa teknikal, tren sangat mudah dikenali dengan memahami 4 istilah dibawah ini:
  • Higher high (HH); puncak harga tertinggi
  • Higher low (HL); lembah yang lebih tinggi dari sebelumnya
  • Lower high (LH); puncak yang lebih rendah dari sebelumnya
  • Lower low (LL); lembah yang lebih rendah dari sebelumnya{break}
1. Uptrend (Tren naik)

Sederetan higher High (HH) dan Higher Low (HL).  Atau dengan bahasa lain, adalah pergerakan harga yang berulang kali membentuk puncak dan lembah yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.
 tren naik
Gambar 1 tren naik.     
2. Downtrend (Tren turun)
Sederetan Lower High (LH) dan Lower Low (LL). Atau, secara berulang membentuk puncak dan lembah yang lebih rendah dibanding sebelumnya.
tren turun
Gambar 2 Downtrend 
3. Sideways (Konsolidasi)

Harga yang tidak membentuk sederetan HH, HL atau LH, LL. Atau harga yang secara berulang diperdagangkan dalam area yang sama.

tren sideways
Gambar 3 Sideways {break}
Penentuan tren

1. Peak & Trough analysis

Suatu tren dapat dikatakan telah terjadi ketika sudah membentuk puncak (peak) & lembah (trough) paling sedikit dua kali ke arah yang sama.

Misalnya, jika terjadi dua kali kenaikan peak & trough (P&T), maka tren naik dapat dikatakan dimulai, seperti yang diilustrasikan pada gambar 4.
  tren awal naik
Gambar 4 Awal tren naik
Dan sebaliknya, jika terjadi dua kali penurunan P&T, tren turun mendapatkan sinyal. Hal ini dapat dilihat pada gambar 5.
 tren awal turun
Gambar 5 Awal tren menurun {break}
2. Garis tren (Trend Line)

Tren juga dapat dikenali melalui penggunaan garis yang dihubungkan antara titik tertinggi atau terendah suatu pergerakan harga. Proses penentuan tren melalui garis ini hanya dapat dilakukan jika terdapat dua titik yang dapat dihubungkan. Dalam tren naik misalnya, terdapat dua kali kenaikan trough atau dua kali penurunan peak dalam tren turun. Simak gambar 6 dan 7.
 tren naik
Gambar 6 Pemotongan garis uptrend
Ketika harga memecah garis tren, hal ini adalah sinyal pertama bahwa akan ada pembalikan tren.
tren turun
Gambar 7 Pemotongan garis downtrend {break}
Support & resistance

Support adalah level dibawah harga sekarang yang memiliki kekuatan beli cukup besar sehingga mampu menahan penurunan harga lebih jauh. Resistance adalah level diatas harga sekarang yang memiliki kekuatan jual cukup besar sehingga mampu menahan kenaikan harga lebih lanjut.

Gambar 8 Resistance berubah menjadi Support
Support dan resistance merupakan level tahanan, keduanya berfungsi sebagai penghambat kecepatan harga. Jika level tersebut terlewati maka harga akan membentuk level support atau resistance yang baru. Biasanya level resistance yang berhasil terlewati akan menjadi level support bagi pergerakan selanjutnya, demikian juga bagi level support yang terlewati, biasanya akan menjadi resistance bagi pergerakan harga selanjutnya.

Support dan resistance dapat diidentifikasi dengan menggunakan garis trend. Normalnya garis tren diletakkan pada harga terendah atau harga tertinggi sebelumnya.
tren support resistance
Gambar 9 Tambahan Resistance dan Support
Dalam gambar 9, terdapat contoh lain support dan resistance yang terjadi pada Poundsterling. Anda akan menemukan level support dan resistance yang dominan pada saat harga mengalami trading range atau hanya bergerak dalam area terbatas dalam waktu yang cukup panjang. Namun begitu level berhasil ditembus, umumnya pergerakan besar menyusul kemudian. Dalam kata lain, trading range biasanya terjadi sebelum pergerakan besar.{break}
Pola harga

Tren umumnya tidak berubah secara langsung dan tiba-tiba. Biasanya terdapat periode transisi sebelum perubahan tersebut terjadi. Dan selama masa transisi tersebut harga melakukan pergerakan membentuk formasi yang memiliki ciri-ciri tertentu yang mudah dikenali.

Formasi-formasi tersebut biasanya di diklasifikasikan sebagai reversal pattern dan continuation pattern. Namun implikasi dari berlanjut atau berbaliknya harga setelah menyelesaikan formasi tersebut umumnya tergantung pada ke arah mana breakout terjadi.

Dalam buku ini, kita hanya akan membahas dua pola harga yang paling umum terjadi dan memiliki efek paling tinggi.

1. Head and Shoulder


Yang pertama Head and Shoulder Pattern, sesuai namanya, adalah formasi yang mirip dengan bentuk kepala dan bahu, yang memiliki implikasi reversal. Pola ini merupakan salah satu pola klasik yang memiliki validitas tinggi.
tren pola head & shoulder
Gambar 10 Pola Head & Shoulder
Gambar 10 adalah contoh formasi pola ‘head and shoulders’ yang harus memiliki dua bahu (A dan C), dan kepala yang harus lebih tinggi dibanding kedua bahu.

Breakout terjadi ketika harga setelah membentuk bahu kanan (C) menembus garis neckline. Pergerakan harga setelah breakout tergantung jarak antara kepada dan neckline.
{break}  
Efek: Umumnya reversal, berdasarkan arah breakout terjadi

Sebagai contoh, bisa dilihat pada gambar 11. Setelah bahu kiri tercipta pada Juni dan Juli 2007, Poundsterling berhasil menciptakan high baru dan pola head tercipta [ada Agustus-Desember 2007. Harga kemudian turun lagi ke neckline and menciptakan shoulder kanan dari Maret sampai Agustus 2008. Polanya lengkap setelah harga memecah neckline pada tanggal 13 Agustus 2008. Harga mulai tren kebawah sejauh yang diindikasikan panah merah, yang juga merupakan jarak head dan neckline. and neckline.
 tren reversal
Gambar 11, Reversal Head and Shoulder pada GBP daily
2. Triangle

Triangle adalah pola harga sideway yang berbentuk segitiga, dimana kedua garis trend bergerak  saling mendekati, dan diikuti oleh harga yang membentuk sederetan lower high dan atau higher low.  Triangle memiliki banyak tipe, diantaranya symetrical, ascending dan descending, yang berbeda dari sisi klasifikasinya.

Efek: Melanjutan tren atau reversal

Untuk lebih memudahkan, bahwa hampir seluruh pola harga akan bergerak sesuai arah breakoutnya masing-masing.
{break} 
 tren Triangle berlanjut           tren Triangle berbalik arah
Gambar 12, Triangle berlanjut (continuation)       Gambar 13, Triangle berbalik arah (reversal)
Dalam gambar 12, setelah harga menyempurnakan formasi triangle, dan kemudian melakukan penetrasi ke garis triangle bagian atas. Harga bergerak sesuai dengan arah breakout. Demikian juga pada gambar 13, harga bergerak kearah breakout tetapi merupakan reversal tren yang sedang berjalan.
 tren Breakout 
Gambar 14 Euro H1, Breakout ke bawah
Euro H1 membentuk pola symetrical triangle dengan bearish breakout seperti yang diilustrasikan oleh gambar 14, kemudian harga dengan cepat kembali ke area awal pembentukan pola.

Dalam Time frame lebih besar (H4), setelah breakout tersebut, Euro  kemudian membentuk pola symetrical triangle yang lebih besar, namun membentuk bullish breakout (gambar 15).
 tren Breakout
Gambar 15 Euro H4, Breakout ke bawah
Review
  • Tren didefinisikan sebagai kecenderungan pergerakan harga dan dapat diklasifikasikan berdasarkan jangka waktu dan arah bergeraknya.
  • Tren dapat dikenali melalui posisi puncak dan lembahnya, menggunakan garis tren atau melalui indikator.
  • Pola harga dapat diklasifikasikan ke dalam 2 model, yang pertama adalah pola berlanjut, dan kedua adalah pola reversal atau pembalikan arah.
  • Umumnya efek yang dihasilkan oleh pola harga mengikuti arah breakout-nya.

Monday, March 5, 2012

Analisa Teknikal Dasar Untuk Forex

Analisa Teknikal Dasar Untuk Forex, setelah kemarin kita membahas mengenai analisa fundamental forex yang mana berisikan berita berita apa saja yang bisa berpengahruh terhadap perubahan harga mata uang dunia, kali ini kita akan membahas mengenai analisa teknikal forex, dimana analisa teknikal ini hanyalah analisa dasar saja buat mengetahui atau memprediksi pergerakan mata uang di pasar dengan dasar teknikal

Analisa teknikal dasar Definisi dan asumsi dengan Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator

Berjalanlah ke area terbuka, dan lihatlah kondisi cuaca saat ini. Apakah Anda melihat langit cerah? Atau berawan? Atau mendung? Atau bahkan mendung yang sangat gelap? Setelah itu, ingat-ingatlah kembali cuaca apa yang biasanya menyusul?

Kita umumnya dengan analisa teknikal akan memperkirakan akan turun hujan jika saat ini melihat cuaca mendung, atau sebaliknya, jika melihat cuaca cerah, kita tidak mengharapkan hujan akan turun.

Disadari atau tidak dengan analisa teknikal, kita sedang membuat perkiraan-perkiraan tentang masa depan berdasarkan situasi atau kondisi saat ini. Perkiraan tersebut membantu kita untuk mengantisipasi apa yang mungkin terjadi. Misalnya, jika kita melihat mendung yang gelap pada puncak musim hujan, tentunya kita tidak akan keluar rumah tanpa mempersiapkan diri untuk menghadapi hujan lebat bukan?
analisa teknikalBerdasarkan analogi tersebut, dapat disimpulkan bahwa mekanisme analisa teknikal persis dengan perkiraan cuaca. Caranya sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh semua orang. Weatherman tidak membutuhkan data lain untuk melakukan perkiraan selain melihat ke langit dan mengenali tanda-tanda dan kebiasaan sebelum turunnya hujan. Analisa Teknikal juga demikian, hanya membutuhkan grafik sebagai satu-satunya sumber data untuk menganalisis perilaku pasar dan menghasilkan perkiraan selanjutnya.

Banyak istilah dalam definisi analisa teknikal yang mungkin Anda temukan. Misalnya; analisa teknikal sebagai studi terhadap harga, studi terhadap perilaku pasar, terhadap grafik atau terhadap pola-pola harga. Dengan tujuan untuk mengenali tren atau mencari peluang entry & exit atau untuk memaksimalkan keuntungan. Tetapi tentu, Anda sendiri sadar bahwa perbedaan tersebut hanya sebatas penggunaan istilah yang berujung pada maksud yang sama. Pada intinya, analisa teknikal merupakan analisis terhadap perilaku pasar untuk mencari peluang-peluang transaksi.
{break} 
Perilaku pasar
Perilaku seluruh pihak yang terlibat di pasar hanya muncul dalam tiga bentuk aktifitas:
1. Membeliteknikal analisis Melakukan pembelian terhadap instrumen tertentu, baik untuk posisi baru atau untuk likuidasi posisi sebelumnya.
2. Menjual Melakukan penjualan terhadap instrumen tertentu, baik untuk posisi baru atau untuk likuidasi posisi sebelumnya.

3. Mengamati Memilih untuk tidak mengambil posisi baru atau melikuidasi posisi yang ada, atau telah memutuskan untuk menahan posisi hingga waktu atau harga tertentu.

Dan hasil analisa teknikal dari aktifitas tersebut memunculkan kenaikan atau penurunan harga. Jika pihak pembeli lebih kuat dibanding penjual, maka analisa teknikal harga tentunya akan mengalami kenaikan, dan begitu juga sebaliknya. Semakin banyak pihak yang meminta, maka analisa teknikal harga akan semakin tinggi, dan jika semakin banyak pihak yang menawarkan maka semakin rendah pula harga. Hal ini terjadi karena pasar adalah tempat perdagangan maka hukum supply & demand tetap berlaku.

Untuk mengenali analisa teknikal apakah harga mengalami kenaikan, penurunan atau bergerak dalam area yang terbatas, kita membutuhkan data yang mencakup harga sekarang dan harga-harga sebelumnya. Keseluruhan  data analisa teknikal tersebut kemudian ditampilkan ke dalam grafik atau chart, yang saat ini sudah tersedia secara atomatis melalui software tertentu atau trading platform yang ada. Dan itu tentunya analisa teknikal tersebut sangat memudahkan proses analisa.

Ketika melihat grafik analisa teknikal, Anda akan menemukan harga bergerak naik, turun atau datar secara berlulang-ulang, dari sinilah proses pengenalan tren harga dapat kita lakukan, dan kemudian mengenali ciri-cirinya masing-masing untuk dimanfaatkan pada kesempatan analisa teknikal berikutnya.

Figure 1 Alur kerja analisa teknikal
Seperti yang diperlihatkan dalam diagram 1, proses analisa teknikal dimulai melalui grafik untuk mengenali tren kemudian mencari peluang untuk menciptakan keuntungan.

Asumsi dasar

Untuk membangun pemahaman dan pengetahuan tentang analisa teknikal selanjutnya, ada 3 asumsi dasar yang perlu diketahui:
1. Market discount everything

Yang pertama adalah bahwa analisa teknikal pasar merupakan cerminan dari segala sesuatu. Perubahan harga yang terjadi di pasar adalah hasil dari tindakan (pembelian atau penjualan) yang diambil oleh para pelaku dengan beragam latar belakang, informasi, pengetahuan dan emosi yang berbeda.

Melalui pengamatan terhadap perubahan harga yang terjadi di pasar sudah cukup bagi seorang analis untuk memperkirakan analisa teknikal pergerakan harga selanjutnya.

2. Prices move in a trend

Analisa teknikal harga cenderung bergerak ke arah yang sama selama beberapa periode.  Pergerakan tersebut dapat naik, turun atau bergerak dalam area tertentu (sideway) membentuk pola-pola yang efeknya dapat dikenali. Analisa teknikal percaya bahwa harga tidak bergerak secara acak, sehingga dapat diperkirakan. Jika harga suatu aset bergerak naik pada akhir minggu ini, maka minggu depan pergerakan tersebut cenderung berlanjut, sampai tanda analisa teknikal berakhirnya kenaikan muncul secara jelas.

3. History repeats itself

Pola-pola analisa teknikal tertentu yang dibentuk oleh pergerakan harga yang terjadi di masa lalu akan terulang kembali dan menimbulkan efek yang sama di masa depan. Analis teknikal percaya bahwa perilaku transaksi manusia yang didorong oleh informasi, keinginan dan emosi secara masal cenderung akan berulang, misalnya analisa teknikal sekerumunan massa yang melakukan antrian akibat kelangkaan minyak tanah pada saat ini akan kembali mengulang perilakunya di masa depan ketika menghadapi situasi yang sama.

Alat analisa teknikal

Seorang trader atau investor hanya membutuhkan harga dan volume untuk dapat melakukan analisa teknikal. Dimana harga adalah nilai uang dari aset yang diperdagangkan, dan volume adalah jumlah transaksi. Kedua data ini, kemudian dimunculkan dalam grafik yang akhirnya menjadi objek utama analisa teknikal.

Tipe-tipe grafik

Dalam analisa teknikal, model grafik ada berbagai macam, namun dalam perkenalan ini kita akan membahas tiga yang paling populer.
1. Line chart
Analisa teknikal Grafik ini hanya berisikan sebuah garis yang menghubungkan penutupan perdagangan yang satu dengan yang lain. Misalnya jika pada hari pertama perdagangan harga berakhir di level 300, dan di hari kedua ditutup di harga 200 dan di hari ketiga di harga 400 seperti pada gambar 2, maka garis lurus dapat digambar dari 300 menuju 200 kemudian 400, dari arah kiri ke kanan.
teknikal analisis chart line
Gambar 2 Line Chart
Sebuah analisa teknikal line chart memiliki pergerakan yang jelas dan halus tetapi tidak menyediakan informasi harga tertinggi, terendah dan harga pembukaan setiap sesi, akibatnya fluktuasi analisa teknikal pasar tidak terlihat selama periode tersebut. Tergantung strategi yang anda memilih, hal ini dapat berarti atau tidak.
{break}
2. Bar chart
Analisa teknikal bentuk bar chart menyerupai batang yang memiliki tangkai di kiri dan kanan, dan memiliki informasi yang lebih lengkap, berisi harga pembukaan, tertinggi, terendah dan penutupan.

Harga buka pasar berada pada tangkai kiri, dan penutupan pada tangkai kanan. Sementara ujung dari batangnya mewakili harga tertinggi dan terendah dalam satu periode perdagangan.
analisa teknikal bar chart
Gambar 3 Struktur bar chart
3. Candlestick chart
Analisa teknikal Candlestick merupakan grafik tertua yang ditemukan oleh analis teknikal. Struktur tubuhnya menyerupai lilin, dan memiliki unsur yang sama dengan bar chart, terdapat data Open, High, Low dan Close pada setiap sesinya.

Harga yang mengalami kenaikan biasanya dibentuk dengan warna terang, dan harga turun dengan warna gelap. Selain berfungsi sebagai salah satu tipe grafik, candlestick juga memiliki model analisa tersendiri yang telah luas digunakan oleh trader di dunia.
analisa teknikal Candlestick chartGambar 4 Candlestick chart
Seluruh model grafik memiliki keunikan tersendiri, seseorang mungkin saja lebih menyukai line chart dibanding bar ataupun candlestick. Observasilah ketiganya, temukan mana yang Anda minati.

Dalam gambar 5 di atas, analisa teknikal grafik line yang berada pada posisi paling kiri menampilkan harga lebih halus dibanding grafik bar ataupun candle. Namun line chart tidak memiliki data intraday yang cukup penting, misalnya harga perdagangan tertinggi atau terendah sepanjang periode tersebut, sehingga line chart banyak digunakan hanya untuk mempermudah pengenalan tren, sementara bar dan candle lebih banyak digunakan untuk analisa teknikal peluang-peluang transaksi, jangka pendek dan menengah.
Analisa teknikal Grafik line
Gambar 5 Analisa teknikal Grafik line, bar dan candlestick untuk Euro Daily, Mei 2009  {break}

Analisa teknikal Indikator dan oscillator

Indikator teknikal adalah hasil perhitungan matematis yang inputnya berdasarkan pada dua hal; harga dan volume. Sebuah indikator dapat disusun dengan hanya mempertimbangkan harga, atau hanya volume atau kombinasi dari keduanya.

Perbedaan indikator dan oscillator dalam analisa teknikal terletak pada batasan perhitungannya. Indikator tidak memiliki batas atas dan bawah, misalnya analisa teknikal Moving Averages. Sementara oscillator biasanya bergerak terbatas di dalam area tertentu, misalnya 0 sampai 100 seperti RSI dan Stochastic, atau bergerak diantara area positif dan negatif dengan area tengah 0, seperti MACD. Namun, secara praktis, indikator dan oscillator tidak harus dibedakan sedemikian rupa, karena analisa teknikal keduanya menggunakan dasar dan memiliki manfaat yang sama.

Dua manfaat analisa teknikal indikator dan oscillator adalah:

1. Menentukan tren dan mengukur kualitasnya

Dalam kategori analisa teknikal ini, terdapat indikator yang dapat membantu trader untuk mengenali/ menentukan sebuah tren yang terjadi, seperti penggunaan Moving Average(MA), kemudian mengukur kekuatan nya seperti Average Directional Movement Index (ADX), mengukur tingkat volatilitas harga , seperti Average True Range (ATR), dan mengukur tingkat kecepatan perubahan harga, misalnya Momentum.

2.Menentukan level entry dan exit

Penggunaan indikator tidak bisa dianggap remeh dalam membantu seorang trader untuk menentukan pengambilan posisi beli atau jual. Setiap analisa teknikal indikator biasanya memiliki metode sendiri dalam menghasilkan sinyal. Moving Average misalnya, menghasilkan sinyal beli ketika penutupan harga berhasil melampaui garis MA, atau ketika terjadi crossover antara MA periode lebih pendek ke atas MA periode lebih panjang.{break}

Tips memilih indicator

Pilihlah indikator yang paling cocok dan mudah untuk Anda gunakan dalam menganalisa teknikal. Gunakan sesedikit mungkin indikator agar sistem Anda tidak terlalu rumit dalam melakukan analisa teknikal. Pilihlah indikator berdasarkan fungsinya masing-masing. Misalnya: Moving average untuk mengenali tren dan RSI sebagai filter atau mencari sinyal konfirmasi. Amatilah perilaku indikator terhadap harga dengan mengujinya. Kenali pada kondisi apa saja indikator tersebut berfungsi dengan baik dan pada kondisi apa saja mengalami gangguan.

Review
  • Analisa teknikal adalah studi terhadap perilaku pasar untuk mengenali peluang trading.
  • Ada tiga buah asumsi dasar yang menjadi fondasi analisa teknikal; Market discount everything, price moves in trend dan histroty repeat it self.
  • Analisa teknikal membutuhkan dua jenis data untuk menganalisa yaitu harga dan volume. Indikator dan alat lainnya dibuat berdasarkan dua data tersebut.
  • Tiga jenis grafik yang paling populer yaitu line chart, bar chart dan candlestick chart.
  • Indikator dan oscillator dibedakan berdasarkan area pergerakan tetapi memiliki interpretasi yang sama.
Itulah beberapa analisa Teknikal dasar untuk bermain forex semoga bermanfaat buat anda semua